Pages

Labels

Monday 16 February 2015

Rekomendasi Tim 9 Jadi Lampu Merah Bagi Pelaksanaan ISL 2015

persib-bandung
JAKARTA, (PRLM).- Keluarnya rekomendasi Tim 9 untuk penundaan pelaksanaan Indonesia Super League (ISL) 2015 memberikan lampu Merah bagi PT Liga Indonesia selaku operator Liga dan klub-klub peserta.

Pasalnya, hal itu membuat Liga dan klub harus berpikir ulang terkait dengan konsekuensi penudaan dan kelangsungan kompetisi itu sendiri.

Mengingat rekomendasi Tim 9 untuk Menteri Pemuda dan Olah Raga (Menpora) akan terkaitan dengan keluarnya rekomendasi Badan Olah Raga Profesional Indonesia (BOPI) untuk penyelenggaraan ISL 2015.

Karena rekomendasi BOPI ini, akan menjadi syarat administratif wajib yang harus dipenuhi dalam proses izin keramaian yang akan dikeluarkan oleh pihak Kepolisian.

"Penundaan akan menjadi masalah yang serius bagi klub-klub. Karena hal itu akan berkaitan dengan kontrak kerja dengan pemain maupun sponsor, izin kerja, dan lain-lain. Rentetannya akan panjang. Jika tidak bisa terselesaikan, maka bisa saja dibatalkan," ungkap CEO PT Liga Joko Driyono dalam jumpa pers di Kantor PSSI, akhir pekan lalu, yang merupakan bagian dari rangkaian pembukaan (launching) ISL 2015 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta.

Pihaknya pun mengaku harus membicarakan dengan para klub peserta terkait hal tersebut, mengingat, bukan masalah rekomendasi BOPI saja yang menjadi penting namun juga empat rekomendasi Tim 9 lainnya, yang terkait dengan klub, yakni masalah pelunasan tunggakan kepada pemain, pelatih dan ofisial dengan menyertakan bukti pelunasan.

Lalu, peserta ISL 2015 harus menyertakan dokumen kontrak kerja pemain, pelatih dan ofisial, serta segera menyerahkan NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), bukti pembayaran dan pelunasan pajak (klub sebagai badan usaha), dan persyaratan lain yang telah ditetapkan BOPI, kepada BOPI dan operator liga. Khusus persyaratan garansi bank dapat dipenuhi oleh seluruh klub paling lambat pertengahan musim kompetisi.

"Seluruh persyaratan yang ada dalam rekomendasi Tim 9 itu, menurut BOPI harus segera diserahkan kepada mereka agar rekomendasi bisa segera keluar," kata Joko.

Hal itu pun disayangkan Joko, mengingat waktu yang diberikan oleh pihak Menpora untuk memenuhi persyaratan tersebut dinilai tidak ideal, yakni kurang dari satu bulan.

Padahal pihak Liga, ditegaskan Joko, mengatur dan mengeluarkan regulasi tidak dadakan. Butuh waktu sekitar enam bulan hingga setahun untuk mensosialisasikan perubahan regulasi, hingga nantinya ketika pelaksanaan tidak ada lagi tambahan lainnya.

"Tidak ideal waktunya, karena untuk menjalankan suatu regulasi tidak semudah itu. Perlu waktu sosialisasi agar nantinya tidak ada tambahan hal-hal lain," ucapnya.

Pihaknya pun segera akan melakukan rapat darurat hari ini (16/2/2015) bersama para klub peserta ISL. Padahal jadwal pertandingan sendiri sudah disetujui oleh klub pada manajer meeting akhir pekan lalu di Jakarta.

Hanya ada satu revisi jadwal pertandingan, yakni mundurnya laga antara Perseru Serui melawan Persija Jakarta, dari 4 Maret menjadi 15 Maret, karena masalah teknis dan terkait jadwal laga uji coba Timnas.

"Jadwal kickoff pun tidak berubah. Masih 20 Februari mendatang antara juara bertahan Persib Bandung dan Persipura Jayapura," imbuh Joko.

Seperti yang diketahui, Tim 9 dan BOPI mengeluarkan lima rekomendasi tersebut dikarenakan banyak persyaratan yang seharusnya dipenuhi Liga belum juga diserahkan kepada BOPI.

"Kita butuh data itu semua, karena sampai saat ini belum kami terima. Apabila PT Liga tidak segera merampungkannya 14 hari sebelum kick off maka tidak ada rekomendasi dari BOPI dan kompetisi tidak bisa berjalan. Rekomendasi BOPI terkait izin ini penting karena menyangkut Kepolisian yang sudah kita sertakan dalam keputusan ini," tegas Ketua Tim 9, Oegroseno.

Data-data yang belum diterima lengkap oleh BOPI, menurut Ketua Tim Verifikasi, Iman Suroso, yakni legalitas badan usaha Persipura, SIUP 15 klub ISL, NPWP 18 klub ISL, data susunan pemegang saham klub ISL, dimana hanya 17 klub yang menyertakan.

Kemudian, data keuangan 9 klub yang belum diaudit, laporan pembayaran pajak, data kontrak dan MoU dengan pengelola stadion, serta bukti pelunasan gaji pemain, pelatih, dan ofisial tim. (Wina Setyawatie/A-89)***

0 comments:

Post a Comment