Pendamping sang pelatih Janur yaitu Emral Abus selalu meneriakkan ‘pressing-pressing’ saat Ha Noi T&T memegang bola. Hal itu memang diisyaratkan agar tim bisa keluar dari tekanan. Ia menilai jika tim asal Vietnam tersebut bermain apik di kualifikasi Liga Champions Asia (LCA) ini.
“Tim tuan rumah mendominasi semuaa pemain bagus, kemudian mereka tidak melupakan tinggi badan striker mereka, hingga terjadi dua gol melalui krosing,” ungkap lelaki berdarah Minang ini.
Jajang Nurjaman pun meminta maaf kepada bobotoh karena usahanya tidak memetik hasil baik di LCA. Hal itu ia sampaikan seraya berterima kasih atas kehadiran bobotoh yang sudah jauh-jauh ke Vietnam untuk menyuntikkan semangat tim dalam bertanding.
”Terima kasih untuk para supporter (bobotoh) yang sudah datang ke stadion memberikan motivasi tapi kami sangat-sangat kecapean. Saya pikir mereka datang untuk menambah motivasi dan membangkitkan semangat,” ucapnya kepada media dalam konferensi pers pasca pertandingan di Stadion My Dinh, Selasa (10/20 malam.
Ia pun ikut menilai jika supporter tuan rumah dianggapnya sangat sportif dalam mendukung tim kebanggannya dan juga menghormati tim tamu. Mereka terus menyanyikan lagu-lagu sebagai penambah motivasi pemain di lapangan.
“Pendukung tuan rumah Ha Noi T&T saya pikir mendukung tim yang bertandingan sangat menjunjung sportifitas. Saya pikir karena di lima belas menit terakhir ia terus menerus melakukan nyanyian atau chant-chant karena tahu mereka sedang unggul,” salut Janur.
sumber: simamaung com
0 comments:
Post a Comment